Kamis, 21 Januari 2010

Menikmati Sengatan (Luka) Papua
Minggu, 1 Februari 2009 | 22:23 WIB | Posts by: hiburan | Kategori: Gaya Hidup, Pelesir | ShareThis

PAPUA | SURYA Online - Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (Garin Nugroho, 2002) dan Denias, Senandung di Atas Awan (Ari Sihasale, 2006), dua film layar lebar yang mengangkat keelokan Bumi Cendrawasih sebagai latar kisahnya. Bukan hanya keindahan yang berhasil direkam kamera. Ada kejujuran, kepolosan, sekaligus kepedihan wajah Papua yang teramat menyengat sekaligus menampar ketika menikmatinya. Ke sana, wisata kita pekan ini.

Sayang, selama ini hanya kabar sumbang yang acap dimunculkan tentang Papua. Biro perjalanan pun terkesan enggan menawarkan pesona Papua ke wisatawan. Padahal, 80 persen wilayah Papua masih berupa habitat alam dengan keanekaragaman hayati tinggi.

Hulu Mamberamo misalnya, menyumbang 24 spesies temuan baru. Termasuk enam spesies hewan bertulang belakang. Belum lagi 93 spesies anyar di Sungai Wapoga. Bahkan kekayaan laut Papua menyimpan separo spesies terumbu karang dunia. Papua sekaligus rumah bagi 320 spesies burung! Di sini, sekitar 2700 spesies anggrek bertumbuh. Selain pohon pakis, lianas, dan berbagai tumbuhan obat-obatan

Itu karena Papua terletak di sabuk Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi, sekaligus memisahkan wilayah biogeografi Asia dan Australia. Berbeda dengan Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, sebagian besar flora dan fauna di Papua berasal dari Australia. Pesona Papua yang sayang belum serius digarap. Setidaknya dari sisi wisata lingkungannya yang luar biasa kaya dan beragam.

Yayasan Alternatif Turis (YAT) misalnya, menawarkan eco-wisata kepada turis lokal maupun manca negara yang ingin merasakan ‘tamparan’ pesona Papua. YAT yang bermarkas di Manokwari ini selain menggiring wisatawan mengunjungi Papua, misi utama yang mereka emban adalah menyelamatkan kekayaan hayati Papua sebelum segalanya telanjur punah dan terjarah.

Losmen beberapa kamar berharga cekak, mulai Rp 100.000 –sudah termasuk sarapan dan makan malam- plus aktivitas beberapa hari di Papua dipandu local guide, itu yang ditawarkan YAT untuk wisatawan yang tertarik tawaran eco-wisata di Manokwari, Papua. Apa yang bisa dinikmati di Manokwari, kota pantai di wilayah barat Papua ini? Wisata lengkap. Mulai dari wisata pantai, Danau Anggi, Desa Kebar hingga mendaki Gunung Arfak.

Itu karena lokasi losmen YAT persis terletak di kaki Gunung Arfak yang dikepung panorama perbukitan indah. Butuh waktu sekitar 30 menit dari bandara. Suasana khas Papua kental terasa dengan kehadiran pasar tradisional sekitar losmen yang beralamat di Jalan Slametinjadi 16 Manokwari itu. Meski kota pantai, Manokwari lebih dikenali sebagai kota buah, penghasil beragam buah-buahan, pemutar utama roda ekomoni Manokwari.

Dengan suhu udara berkisar 33 derajat Celcius, Manokwari juga kota-kota utama lainnya di Papua (seperti Jayapura, Wamena, Merauke, Nabire, Biak) paling sering diguyur hujan pada bulan November hingga Februari. Pada rentang bulan tersebut, hujan bisa tercurah selama beberapa hari tiada henti. Bahkan di malam hari.

Tentukan Tujuan
Kendala utama Papua adalah transportasi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain, mau tidak mau harus menggunakan transportasi udara. Speedboat bisa pula digunakan untuk menjangkau satu daerah ke daerah lainnya. Tentukan lokasi yang akan dikunjungi selama di Papua. Apakah Manokwari, Biak, Nabire ataukah Merauke, kota di ujung timur Papua, karena setiap kota memiliki keunikan masing-masing. Gunakan local guide atau yang sudah disediakan hotel, resort, atau losmen tempat Anda menginap.

> Manokwari
Terletak di ujung barat kepala burung cendrewasih, Manokwari menawarkan pesona laut, danau, dan gunung. Kekhasan flora dan fauna yang mirip Australia tersimpan di sini. Manokwari, Biak dan Nabire membentuk segitiga wisata yang menakjubkan.

> Wamena
Festival adat dan budaya Papua acap digelar di sini. Pesona Lembah Baliem, Sungai Mamberamo, kehidupan suku Dani yang hidup di honai serta mumi nenek moyang menjadi pemikat kunjungan wisatawan. Puncak pegunungan Jayawijaya berselimut salju abadi, lebih mudah dijangkau dari Kota Wamena. Danau Habema, di kaki Gunung Trikora bisa pula disinggahi.

> Jayapura
Kota utama di ceruk lautan ini terkenal sangat elok. Danau Sentani bukan satu-satunya magnet wisata yang ditawarkan Jayapura. Sejumlah pantai cantik melengkapi kegenitan Jayapura. Singgahi Pantai Hamadi, Base G, dan Pantai Skow Yambe, Skow Mabo, Skow Sae, yang menawarkan bonus berupa jejak langkah Perang Dunia (PD) II. Ingin lebih cobalah mendaki skyline, puncak tertinggi di Jayapura untuk menikmati keelokan Kota Jayapura dan Teluk Yotefa.

> Merauke
Tari-tarian rakyat dan rumah adat khas Merauke menjadi pemandangan khas di Merauke. Sikap ramah warga asli Papua yang tulus akan menyambut siapa saja yang datang dengan bersahabat ke honai mereka. Tanahmerah pun mudah dijangkau dari Merauke.

Siap Berkemas?
Jika Papua yang menjadi pilihan wisata Anda kali ini, siap-siaplah berkemas. Apa saja yang dibutuhkan selama beberapa hari berada di sana?
* Pertama-tama sisihkan baju hangat dan tebal dari bagasi Anda.
* Mantapkan niat bertualang di alam terbuka hutan hujan tropis. Itu berarti, sepatu berkualitas menjadi andalan wisata kali ini. Pilih jenis yang ringan dari bahan kanvas, agar cepat kering bila basah.
* Masukkan dalam ransel beberapa pasang celana pendek selain celana panjang, kemeja, dan kaos lengan panjang dari bahan katun agar nyaman di badan karena menyerap keringat. Jangan tinggalkan jaket hujan.
* Benda-benda pelengkap bertualang di alam, seperti kompas, lampu senter, tali, pisau, matras kecil, atau peranti lain yang Anda rasa perlu dikemas serta.
* Peralatan P3K idealnya ada dalam ransel Anda kali in

FREE WEST PAPUA: aksi free west papua di london

Kamis, 07 Januari 2010

JAYAPURA-Aksi demonstrasi yang digelar beberapa orang yang menamakan diri Free West Papua di depan gedung KBRI London pada 1 Mei hanya untuk menarik perhatian para wisatawan.

Hal itu disampaikan salah seorang mantan pejuang politik Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sudah secara resmi kembali ke pangkuan ibu pertiwi Indonesia, Nicholas Messed, di Jayapura, Jumat (9/5).

"Aksi demonstrasi di depan gedung KBRI London dengan pemeran utama Benny Wenda yang mengenakan pakaian tradisional orang asli Papua itu merupakan sebuah atraksi seni sehingga tidak perlu ditanggapi secara politis tetapi dipandang dari sisi seni berbusana tradisional. Jika pendemonya meneriakkan kemerdekaan Papua maka hal itu tidak perlu digubris," katanya.

Menurut Messed, yang pernah menjadi warga negara Swedia itu, sebaiknya Benny Wenda tidak perlu mencari sensasi politik di luar negeri tetapi kembali saja ke Papua, tanah kelahirannya sendiri untuk bersama-sama membangun Papua menuju Papua Baru yang lebih adil,damai dan sejahtera.

Dia mengingatkan Benny Wenda agar menyadari dirinya yang saat ini sedang dimanfaatkan oleh LSM tertentu untuk kepentingan LSM itu sendiri yang ujung-ujungnya adalah menarik simpatik guna mendatangkan uang sebanyak-banyaknya demi suksesnya agenda politik LSM tersebut.

"Patut dicatat bahwa apa yang dilakukan Benny Wenda di depan gedung KBRI pada 1 Mei lalu tidak sedikitpun mempengaruhi sikap resmi Pemerintah Inggris tehadap keberadaan Papua di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Inggris telah secara resmi dan konsisten mengakui Papua sebagai bagian integral dari NKRI," tegasnya.

Menurut Messed, apa yang dilakukan Benny Wenda bersama rekan-rekannya itu hanyalah membuang waktu dan energi. Jauh lebih baik dia kembali ke Papua untuk membangun tanah Papua ini. "Saya sudah punya pengalaman puluhan tahun berjuang di luar negeri untuk kemerdekaan Papua namun semua perjuangan itu sia-sia belaka, malahan menyengsarakan diri sendiri dan merugikan sesama masyarakat di tanah Papua,